Sebuah karya inovasi civitas akademik Universitas Indonesia berupa alarm gempabumi telah dipasang di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi pada 12 November 2022
Wilayah Indonesia akan terus menerus diguncang gempabumi, karena lempeng bumi dimana Indonesia berada terus menerus didesak oleh lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Sayangnya kita, saat ini, belum bisa memprediksi kapan waktunya gempa akan terjadi. Berbicara mengenai gempa, fakta menunjukkan bahwa kehadiran gempa bumi tidak disadari oleh semua orang. Sebagian masyarakat baru mengetahui adanya gempa bumi di daerahnya melalui pesan media sosial sekitar 5 menit setelah gempa berlalu. Kesadaran akan adanya gempa yang terlambat inilah yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya musibah korban luka maupun meninggal. Sebab terlambat keluar dari bangunan yang tidak tahan gempa itulah yang menimbulkan korban. Adapun gempanya sendiri tidak pernah menimbulkan korban luka-luka ataupun korban jiwa.
Sebuah rumah di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempabumi pada tahun 2018
Kentongan adalah alat tradisional untuk mengumumkan suatu informasi ditengah-tengah masyarakat desa/kampung/perkotaan
Alarm Gempabumi EWAS saat diperkenalkan pada Ekspedisi Destana Tsunami di Desa Muara Binuangeun, Lebak, Banten tgl 14 Agustus 2019