Geologi Universitas Indonesia Melaksanakan Pemetaan Geologi Virtual

Pada Senin 6 Juli yang lalu, Prodi S1 Geologi Departemen Geosains Universitas Indonesia mulai melaksanakan kegiatan pemetaan geologi virtual. Kegiatan virtual ini dilaksanakan sebagai pengganti kegiatan lapangan dari mata kuliah Metode Pemetaan Geologi (MPG) yang diikuti oleh mahasiswa tahun ke dua. Akibat pandemi yang dimulai di tahun 2020 dan masih belum usai juga, kegiatan lapangan mata kuliah MPG yang harusnya diadakan pada tahun lalu masih tertunda dan baru bisa digantikan secara virtual di tahun ini.

Dalam kegiatan pemetaan geologi virtual, mahasiswa dibekali dengan data-data berupa sampel batu berukuran kecil, foto, foto 360°, serta model tiga dimensi dari singkapan virtual. Dengan adanya data-data ini diharapkan mahasiswa dapat mengamati batuan secara tiga dimensi dengan lebih baik. Dengan demikian dapat disimulasikan observasi tiga dimensi yang biasa dilakukan di lapangan, tidak hanya observasi secara dua dimensi melalui foto singkapan. Selain dari itu, meskipun mahasiswa tidak ke lapangan mereka tetap dapat melakukan deskripsi dari batuan-batuan yang diambil langsung dari lapangan.

Data pemetaan geologi virtual ini dikumpulkan dari Kawasan Cagar Alam Geologi Karang Sambung, Kebumen, Jawa Tengah. Kegiatan pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Mei 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. Dosen yang melaksanakan pengumpulan data adalah Felix M. H. Sihombing, Gamma Abdul-jabbar, M. Rizqy Septyandy, serta Rezky Adityo. Selain dari itu asisten berupa mahasiswa dan alumni yang ikut antara lain Dhianaufal (Geol’15), Wahyu Imanda (Geol’16), Dwiky Guruh (Geol’16), dan M. Arif (Geol’17). Semua peserta dalam kondisi sehat sebelum, selama, dan sesudah kegiatan lapangan berlangsung. Diperkirakan lebih dari 11.000 foto singkapan yang dikumpulkan untuk dapat menghasilkan 54 singkapan virtual, foto 360°, dan kumpulan foto stasiun konvensional. Selain dari itu, sekitar 148 kg sampel batuan dikirimkan dari Kebumen ke Gedung Geosains Universitas Indonesia. Sampel seberat itu kemudian dipecah-pecah menjadi lebih dari 1200 sampel yang berukuran lebih kecil yang dibagikan ke mahasiswa.

Singkapan virtual berupa model tiga dimensi yang digunakan pada pemetaan geologi virtual ini sering juga disebut sebagai digital outcrop model (DOM) ataupun virtual outcrop model (VOM).  Model ini umumnya diambil dengan menggunakan metode survey fotogrametri. Pada survey fotogrametri singkapan, foto singkapan diambil dari berbagai sudut dan ketinggian dalam jumlah banyak. Dari berbagai foto yang telah dikumpulkan, piranti lunak kemudian dapat mengolah foto-foto dengan metode fotogrametri dan dapat dihasilkan model tiga dimensi.