Evolusi cekungan sedimen sebagai penanda awal mula terbukanya laut purba (Rheic Ocean)

Secara umum arah aliran sungai purba dapat diperkirakan berdasarkan pengamatan struktur batuan di sebuah singkapan. Guratan-guratan pada batuan ini terekam akibat proses transportasi material sedimen ataupun mineral yang terjadi secara berkelanjutan. Namun, selama proses transportasi material tersebut terjadi, arah aliran akan cenderung lebih dinamis tergantung dari proses internal dari batuan tersebut maupun posisi topografi. Tidak seluruh perubahan arus ini dapat diamati dengan jelas di lapangan, sehingga diperlukan suatu metode yang mampu mengenali perubahan tersebut bahkan sampai dengan skala mikro.

Salah satu metode tersebut dapat dilakukan melalui pengamatan keberagaman jenis dan penjajaran mineral yang terjadi ketika batuan pertama kali terbentuk. Metode ini lebih dikenal dengan sebutan “Anisotropy of Magnetic Susceptibility (AMS)”. AMS dapat digunakan pada batuan yang memiliki sedikit sekali rekam jejak aliran purba atau bahkan pada batuan yang sama sekali tidak teramati arah alirannya secara kasat mata.

Metode AMS telah banyak diterapkan di dunia untuk membantu para peneliti menentukan arah perubahan struktur geologi dan struktur sedimen. Salah satu contoh kasus dalam penerapan metode ini dapat diamati di Republik Ceko, terutama pada cekungan sedimen Příbram‒Jince (PJ) di Bohemian Massif yang memiliki rekaman awal mula terjadinya rifting pada kerak benua. Penelitian pada lokasi ini merupakan topik pilihan program doktor (S3) salah satu dosen Geosains Universitas Indonesia yaitu Reza Syahputra dan menjadi preferensi utama karena dianggap sebagai salah satu cekungan sedimen yang memiliki rekaman transformasi tektonik pada saat awal terjadinya laut purba Rheic (Rheic Ocean).

Reza Syahputra memulai program doktor sejak September 2018 dibawah supervisi Prof. RNDr. Jiří Žák, Ph.D di Institute of Geology and Paleontology, Faculty of Science, Charles University, Albertov 6, Prague, 12843, Czech Republic. Seluruh kegiatan program doktor diharapkan akan selesai pada September 2022.

Dengan menggabungkan pengamatan lapangan dan metode AMS, informasi mengenai sumber sedimentasi dapat diperkirakan dengan lebih tepat. Arah aliran sungai purba pada cekungan PJ memperlihatkan perubahan yang sangat dinamis, mulai dari hampir tegak lurus hingga parallel terhadap sumbu cekungan PJ. Keberadaan sumber sedimentasi pada cekungan PJ tersebut sangat erat kaitannya dengan patahan yang terjadi selama proses sedimentasi (syn-depositional fault), oleh karena itu arah aliran dan geometri sedimen sangat dipengaruhi oleh evolusi cekungan sedimen yang secara regional berkaitan erat dengan awal terbukanya laut Rheic yang telah dimulai sejak Cambrian.

Gallery