Secara umum arah aliran sungai purba dapat diperkirakan berdasarkan pengamatan struktur batuan di sebuah singkapan. Guratan-guratan pada batuan ini terekam akibat proses transportasi material sedimen ataupun mineral yang terjadi secara berkelanjutan. Namun, selama proses transportasi material tersebut terjadi, arah aliran akan cenderung lebih dinamis tergantung dari proses internal dari batuan tersebut maupun posisi topografi. Tidak seluruh perubahan arus ini dapat diamati dengan jelas di lapangan, sehingga diperlukan suatu metode yang mampu mengenali perubahan tersebut bahkan sampai dengan skala mikro.















